segunung.com
Berita

Kampung Adat Segunung, Desa Wisata Alam dengan Kekuatan Budaya Lokal

Kampung Adat Segunung menjadi wisata yang menawarkan keindahan alam dengan ciri khas masyarakat desa yang kental akan nuansa gotong royong masyarakat pegunungan.

Sebernarnya, Kampung Adat Segunung sama dengan kampung-kampung di sebuah desa pada umumnya. Namun, kepedulian masyarakat dalam menjaga alam dan lingkungan di Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Jombang, Jawa Timur yang membuatnya berbeda dengan kampung pada umumnya.

Suasana yang asri, masyarakat yang ramah serta gotong royong membuat kampung ini banyak di kunjungi wisatawan. Apalagi dengan udara yang sejuk khas pegunungan membuat kampung adat ini menjadi lebih istimewa.

Selain itu, ada kopi lokal citarasa internasional dan berbagai sajian menu masakan tradisional pegunungan Anjasmoro menjadi keunikan tersendiri. Di rumah-rumah penduduk, wisatawan yang berkunjung akan dimanjakan dengan kopi lokal dan berbagai masakan tradisional khas pedesaan.

Wisatawan dapat berkunjung dan menikmati sejumlah olahan masakan (kuliner) khas pedesaan, mulai dari nasi jagung, nasi gaplek (tiwol), sayur lodeh lompong (pohon talas), sambal pete, sayur bambu muda (rebung), dan masih banyak lagi olahan makanan yang bahan masakannya murni berasal perkebunan warga.

Bagi wisatawan yang hendak bermalam di Kampung Adat Segunung, juga terdapat homestay yang bisa disewa untuk menikmati hidup di wisata desa ini.

Supi’i (44), Ketua Kelompok Kampung Adat Segunung mengatakan berangakat dari gotong royong warga. “Mulai dari penanaman pohon dan bunga-bunga di desa, untuk melestarikan alam saja,” katanya, kepada TIMES Indonesia. Rabu (16/6/2021).

Kemudian, pada tahun 2019 atas dasar kekompakan warga Dusun Segunung dilirik dan diapresiasi oleh Wakil Bupati Jombang, Sumrambah disarankan untuk dibuat Kampung Adat. Mengingat selama ini belum ada kampung adat di Jombang.

“Kita kelola sendiri, dari masyarakat sekitar tidak ada campur tangan dari pihak manapun baik investor maupun pemodal dari luar,” jelasnya.

Melihat masyarakat di Kampung Adat Segunung sebagian besar merupakan petani serta kampung ini terkenal sebagai penghasil kopi robusta. Maka kopi sebagai salah satu unggulan dan ikon Kampung Adat Segunung.

Selain itu, konsep adat segunung sebagai wisata berbasis masyarakat yang kemudian keinginan masyarakat begitu kuat untuk menampilkan potensi wisata yang dimiliki.

“Konsep kampung adat ini wisata berbasis masyarakat dan kita ingin terlibat dalam menampilkan potensi wisata yang ada disini,” ujarnya.

Supi’i menjelaskan, progres kedepan Kampung Adat Segunung akan dibuat wisata edukasi yang menonjolkan budaya lokal dan kekompakan dari masyarakat kampung Segunung.

“Kita ingin budaya-budaya lama tetap lestari agar kelak anak turun dari kampung segunung sendiri bisa melihat dan melestarikan budaya lokal yang ada di desa sini,” bebernya.

Dengan dijadikan desa wisata Kampung Adat Segunung bisa mensejahterakan masyarakat sekitar. “Ketika banyak wisata yang datang kesini nantinya, masyarakat bisa lebih kreatif untuk membuat produk UMKM yang bisa untuk menunjang ekonomi masyarakat sekitar juga,” ucapnya. (*)

Sumber : Timesindonesia

Related posts

Rintik Hujan Menemani Kerja Bakti Merawat Sumber Mata Air di Kampung Adat Segunung

adminsatu

Mahasiswa Magister Ilmu Kedokteran Dasar FK UNAIR Beri Pelatihan Pertolongan Pertama Kegawat Daruratan Medis di Desa Wisata

adminsatu

Renyahnya Keripik Pisang dari Kampung Adat Segunung

adminsatu