segunung.com
Berita

Renyahnya Keripik Pisang dari Kampung Adat Segunung

WONOSALAM sejak dulu sudah dikenal akan kekayaan hasil alamnya yang melimpah. Mulai ragam aneka buah, ubi hingga sayur yang tumbuh di wilayah Kecamatan Wonosalam dikenal segar dan berkualitas. Sayang, dalam hal pemasaran dan penjualannya, kebanyakan masih dilakukan warga secara tradisional sehingga secara nilai jualnya masih tergolong rendah dan murah.

Hal inilah yang mendasari Suyanto, 43, dalam membuat olahan hasil bumi dari Wonosalam khususnya potensi alam yang ada di sekitar rumahnya di Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam. ”Karena hasil bumi Wonosalam dengan kualitas terbaik pun jika dijual secara langsung, bernilai jual murah. Beda jika dijual dalam bentuk olahan atau produk turunannya’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Suyanto mulai mengembangkan usahanya pada 2015, dengan cara mempekerjakan warga sekitar sekaligus menampung hasil kebun mereka. Salah satu jenis olahan yang menjadi awal Suyanto merintis usahanya adalah olahan keripik pisang.

Seiring berjalannya waktu, usaha yang digelutinya makin eksis dan berkembang. ”Alhamdulillah sekarang semakin berkembang serta dapat menggerakkan perekonomian warga sekitar,’’ jelas dia.

Aktifnya pihak desa serta kesekretariatan kampung adat Dusun Segunung dalam memberikan binaan, pelatihan serta pendataan anggota yang menjadi pelaku industri kecil menengah (IKM) menjadi pelecut sekaligus penyemangat para warga dalam menjalankan masing-masing usaha ekonomi kreatif yang dijalankannya.

Kini, produk olahan keripik pisang milik Suyanto telah menjadi salah satu oleh-oleh wajib kampung adat Segunung dan Desa Carangwulung . Dalam berbagai kesempatan kegiatan maupun acara, olahan keripik pisang miliknya kerap hadir sebagai menu camilan para tamu undangan sekaligus souvenir untuk dibawa pulang. Seperti acara hajatan, ruwah desa hingga acara acara kegiatan masyarakat lainnya.

Dalam giat pameran produk IKM di wilayah Jombang dan sekitarnya, produk olahan Suyanto juga kerap hadir. ”Kami berkolaborasi dengan pemerintah desa dan sekretariat kampung adat serta dinas terkait dalam hal memperluas pemasaran,’’ pungkasnya.

Bahan Baku Asli Hasil Bumi Wonosalam

OLAHAN keripik pisang milik Suyanto menggunakan pisang jenis raja nangka yang banyak tumbuh di wilayah Dusun Segunung. Hampir empat kali produksi dalam tiap minggu, Suyanto mampu menghabiskan delapan tundun buah pisang raja nangka dalam sekali produksi olahan keripik pisang.

Menurutnya karakter buah yang agak kaku daging buahnya juga menjadi pertimbangan khusus. ”Buah pisang jenis raja nangka, selain banyak tumbuh di wilayah kami juga saat diolah tidak gampang pecah pada waktu penggorengan,” ujarnya.

Buah pisang segar yang baru dipanen dapat langsung diproses menjadi olahan keripik pisang, setelah dikupas dan dicuci bersih. Selanjutnya buah pisang dipotong sesuai ukuran sambil direndam dalam racikan bumbu alami tanpa bahan pengawet.

Setelah direndam beberap saat, buah pisang tersebut dapat langsung digoreng dalam minyak panas. Proses terakhir setelah ditiriskan adalah pengemasan dalam kemasan plastik siap jual.

Dalam penjualan keripik pisangnya, Suyanto membandrol dengan harga yang sangat terjangkau, mulai dari harga Rp 10 ribu untuk kemasan 200 gram hingga ukuran setengah kilogram seharga Rp 25 ribu.

Pasar penjualan olahan keripik pisang miliknya juga mulai berkembang, di samping sudah memiliki pelanggan tetap dari toko modern serta pasar tradisional di wilayah Jombang dan sekitarnya. ”Kini juga merambah ke luar kota, mulai dari Surabaya, Klaten hingga Jakarta,” ungkap Suyanto.

Sumber : Radar Jombang

Related posts

Kampung Adat Segunung Wonosalam, Gelar ‘Adhek Saka Guru’

adminsatu

Edukasi Bahaya Napza Oleh Mahasiswa S2 IKD FK UNAIR

adminsatu

Mahasiswa S2 Ilmu Kedokteran Dasar FK UNAIR Berikan Pemeriksaan Kesehatan Gratis ke Warga Kampung Adat Jombang

adminsatu