segunung.com
Berita

Rintik Hujan Menemani Kerja Bakti Merawat Sumber Mata Air di Kampung Adat Segunung

Peserta berkumpul di Balai Dusun Segunung

Rintik hujan mulai turun sekitar pukul enam pagi, dimana pada hari ini Ahad, 25 Desember 2022 dilaksanakan kerja bakti dalam rangka merawat sumber mata air Bochini di Kawasan Kampung Adat Segunung.

Perjalanan menuju sumber mata air

Mulai jam tujuh pagi warga bersama dengan dengan komunitas Pencak Silat Setia Hati (SH) dan juga komunitas Remaja Pecinta dan Pelestari Alam ( RaPaPA) SMPN 1 Wonosalam berkumpul di Balai Dusun Segunung untuk bersama- sama berangkat ke SUmber Mair. Tidak ketinggalan peserta membawa Bibit Bambu, Kepuh dan lainnya yang nantinya akan di tanam di lokasi.

Lokasi Penanaman

Perjalanan yang ditempuh sikitar 2 KM, Selama perjalanan ditemanai dengan rintik hujan, Peserta berjalan kaki maupun mengendarai kendaraan melewati jalan Setapak yang disamping kiri kanan menjulai pohon rindang sebagai naungan Kopi milik warga. Meskipun hujan gerimis pemandangan lereng Anjasmoro terlihat jelas  memanjakan mata dengan keindahan Pemandangannya.

Lokasi Longsor

Di lokasi, masih terlihat dengan jelas longsoran di sekitar sumber mata air. Peserta dibagi menjadi beberapa tim yaitu menanan bibit yang telah dibawa, membersihkan lokasi longsor dan membersihkan tanaman gulma di sekitar tumbuhan bambu dan mendirikan tenda untuk pesrsiapan Kenduri Sego Gulung bersama seteah perawatan selesai.

Penanaman di Sekitar sumber mata air

Jalan yang harus dilalui untuk penanaman sekitar longsor

Menanam di lereng longsor dengan ketinggian sekitar 950 mdpl membutuhkan kewaspadan karena tanah yang becek dan juga curam, mengharuskan untuk berhati hati, namun tantangan yang seperti itu menjadikan peserta dapat pengalaman dan memiliki tantangan untuk selalu menjaga sumber mata air. Selain itu juga ditambah dengan rintik hujan tak tk henti mengakibatkan lokasi berasa licin.

Tampak atas kegiatan merawat sumber mata air

Tanaman yang telah tumbuh subur dan dikelilingi oleh gulma yang mengganggu juga tak luput untuk dibersihkan sehingga tanaman nti yang dapat menahan dan menghasilkan air dapat tumbuh subur sebagai penyokong utama ketersediaan air.

Sego Gulung

Sego Gulung beserta lauk untuk Kenduren

Sekitar area sumber mata air Bochini ada lahan yang rata dan dapat didirikan tenda darurat untuk persiapan Kunduren sego gulung untuk peserta  setelah acara perawatan sumber mata air berakir. Sego gulung adalah nasi putih yang dikemas di dalam daun pisnag kemudian digulung sehingga lebih tahan lama tidak basi dan juga memiliki rasa yang lebih nikmat karena dibungkus oleh daun pisang dan dimakan pada saat yang lapar. Sego gulung digunakan masyarakat sebagai bekal ke kebun untuk bekerja mulai pagi sampai sore sehingga tahan lama untuk tidak basi.

Makan bersama menikmati sego gulung

Selesai acara seluruh peserta berkumpul di tenda yang telah disediakan dan dipimpin seorang tokoh adat untuk memimpin do’a sebelum makan bersama menikmati sego gulung yang sudah disediakan warga beserta dengan lauk berupa urap- urap, ikan asin, dadar jagung, sambal kelotok, tumis pepaya muda, dsb.

warga membawa rumput liar untuk makan ternak

Sekitar jam 11 siang acara berakir seluruh sampah plastik dibawa kembali turun, dan peserta kemabali namun para warga melanjutkan aktifitas dengan mencari dedaunan untuk ternak dirumah. Mereka melanjutkan ke kebun masing- masing ataupun memngambil gulma yang masih bisa dimakan ternak untuk dibawa pulang.

Persiapan untuk pulang

Related posts

Wiwit Kopi Segunung

adminsatu

Kampung Adat Segunung, Desa Wisata Alam dengan Kekuatan Budaya Lokal

adminsatu

“Omah Nenek” Penginapan di Kampung Adat Segunung dengan Nuansa Jawa

adminsatu