Kampung Adat Segunung di Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bisa menjadi alternatif untuk menikmati waktu libur.
Perkampungan penduduk di kawasan pegunungan Anjasmoro Wonosalam itu menawarkan suasana perkampungan yang ramah, asri, dan menarik untuk dikunjungi.
Kampung Adat Segunung merupakan salah satu dari deretan destinasi wisata yang ada di wilayah Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Destinasi wisata berbasis lingkungan pedesaan di kawasan pegunungan ini siap memanjakan wisatawan yang berkunjung dengan aneka kuliner khas pedesaan maupun keramahan penduduk desa.
Ketua Kampung Adat sekaligus Kepala Dusun Segunung, Giri Wijanarko mengungkapkan, sejak setahun terakhir perkampungan yang dihuni 800 lebih jiwa penduduk ini terus bersolek.
Permukiman penduduk yang berada di lembah pegunungan Anjasmoro ini tengah memperkuat eksistensi mereka sebagai salah satu destinasi wisata berbasis lingkungan pedesaan.
“Kampung ini memang kita desain sebagai kampung adat dengan memperkuat kearifan lokal,” kata Giri kepada Kompas.com, Sabtu (7/3/2020).
Kuliner khas pedesaan
Kampung Adat Segunung, beber Giri, menawarkan kuliner khas pedesaan antara lain nasi ampok atau nasi beras bercampur pecahan biji jagung, serta nasi bercampur ketela atau nasi tiwul.
Untuk sayur, para pengunjung atau wisatawan bisa mendapatkan menu sayur dari pohon talas, rebung, dan berbagai sayuran yang tersedia di lingkungan tempat tinggal warga.
Giri mengatakan, para koki yang menyiapkan kuliner khas pedesaan tersebut adalah warga setempat.
Para koki tersebut siap menyediakan berbagai kuliner khas pedesaan sebagaimana pesanan pengunjung.
“Kita siap dengan kuliner khas pedesaan. Sayur-sayuran kita ambilkan dari potensi alam yang ada di kampung ini,” ujar Giri.
Suguhan kopi robusta
Omah Kopi, salah satu tempat yang disiapkan warga Kampung Adat Segunung, Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, untuk menjamu tamu yang ingin menikmati minum kopi di pedesaan.
Dijelaskan Giri, Kampung Adat Segunung secara administratif berada di wilayah Desa Carang Wulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Perkampungan penduduk ini dihuni oleh 230 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk lebih dari 800 jiwa.
Mata pencaharian penduduk, mayoritas adalah petani kebun dengan produksi utama kopi robusta.
Selain menjadi petani kebun penghasil kopi, mayoritas penduduk juga berprofesi sebagai peternak.
Di Kampung Adat Segunung, kata Giri, setiap penduduk adalah guide sekaligus pelayan bagi wisatawan yang berkunjung ke Dusun tersebut.
Untuk menerima kunjungan para wisatawan, gazebo berbahan kayu sudah disiapkan di beberapa halaman rumah warga.
Adapun sebagai menu jamuan, para pengunjung akan mendapatkan suguhan kopi robusta atau minuman lain yang bahannya berasal dari perkampungan itu.
“Kami siapkan kopi dari sini (kopi robusta), tetapi kalau sedang musim durian, suguhan kita beri alternatif kolak durian,” ungkap Giri.
Dikatakan Giri Winarko, selain bisa menikmati kopi robusta di rumah yang dikunjungi, para pengunjung juga bisa menikmati hidangan kopi di tempat khusus yang diberi nama ‘Omah Kopi’.
Menurut Giri, tempat itu sengaja disiapkan pihak pengelola kampung adat untuk pengunjung yang hanya ingin menikmati beragam jenis kopi dengan beberapa alternatif penyajian.
Menginap di rumah penduduk
Selain menyajikan menu khas pedesaan yang dikerjakan oleh warga setempat, Kampung Adat Segunung juga menyajikan keramahan warga, serta pemandangan asri khas pedesaan.
Kampung Adat Segunung di Wonosalam, Kabupaten Jombang, kata Giri Winarko, juga menyediakan tempat menginap bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana tinggal di pedesaan di lereng gunung.
Saat ini, ujar dia, terdapat 18 kamar yang disewa untuk tempat menginap. Belasan kamar itu tersebar di sejumlah rumah penduduk Dusun Segunung.
Kampung Adat Segunung, kata Giri, berdekatan dengan beberapa destinasi wisata alam yang ada di Desa Carang Wulung, maupun di desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Wonosalam.
Tak jauh dari Kampung Adat Segunung, terdapat lokasi wisata De Durian Park, berjarak sekitar 1 kilometer, serta Kebun Si Mbok pada kisaran jarak yang sama.
Selain itu, ada destinasi wisata Grojogan Selo Gonggo, wisata air Banyumili, serta Kampung Tirta dan wisata alam Bukit Pinus.
Jarak tempuh dari Kampung Adat Segunung menuju 4 lokasi wisata alam tersebut kurang dari 3 kilometer.
Adapun untuk sampai di Kampung Adat Segunung, akses jalan yang tersedia cukup memadai. Mobil atau sepeda motor bisa masuk hingga ke perkampungan.
Kampung Adat Segunung berada di wilayah pegunungan Anjasmoro Wonosalam berjarak 30 kilometer dari alun-alun Jombang.
Untuk sampai di lokasi, bisa memanfaatkan google maps atau mengikuti rute dari Terminal Mojoagung ke arah Wonosalam, sembari memantau petunjuk yang ada di beberapa titik.
Destinasi wisata andalan
Wakil Bupati Jombang, Sumrambah mengungkapkan, Kampung Adat Segunung merupakan salah satu destinasi wisata di Wonosalam yang sedang dikembangkan sebagai destinasi wisata alam andalan.
Dia mengatakan, Kampung Adat Segunung dikelola dan dikembangan secara mandiri oleh warga yang tinggal di perkampungan tersebut dengan berpedoman pada kearifan lokal.
“Disini berjalan alami sesuai kearifan lokal dan kita tidak akan mencampuri hal-hal yang menjadi kewenangan kampung adat Segunung ini,” kata Sumrambah saat mengunjungi Kampung Adat Segunung, Sabtu (6/3/2020).
Dia menjelaskan, agar tidak mengganggu komitmen kearifan lokal yang menjadi pedoman warga setempat, Pemkab Jombang memberikan dukungan pada peningkatan sarana pendukung serta infrastruktur sesuai kebutuhan.
“Kita akan masuk pada sektor promosi wisatanya dan dukungan pembangunan petirtaan diatas sana,” ujar Sumrambah di sela menghadiri hajatan minum kopi gratis 2020 cangkir di Kampung Adat Segunung.
Pada Sabtu, Kampung Adat Segunung menggelar acara minum kopi gratis sebanyak 2020 cangkir yang disediakan kepada setiap pengunjung.
Kopi gratis itu disuguhkan di depan rumah-rumah penduduk setempat dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
Hidangan kopi robusta itu bisa dinikmati oleh siapapun yang berkunjung ke Kampung Adat Segunung.
Ketua Kampung Adat Segunung, Giri Winarko mengatakan, acara minum kopi gratis 2020 cangkir diselenggarakan untuk menarik minat pengunjung, serta meramaikan hajatan Kenduri Durian yang digelar pada Minggu (8/3/2020).
Sumber : Tribunnews